Jumat, 03 Januari 2014

Harmonic

Harmonisa didefinisikan sebagai cacat gelombang sinus yang terjadi disebabkan oleh interaksi antara bentuk gelombang sinus sistem dengan gelombang lain yang mempunyai frekuensi kelipatan bilangan bulat dari frekuensi fundamentalnya.  Gelombang-gelombang ini menumpang pada gelombang aslinya sehingga terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara gelombang asli dengan gelombang harmoniknya.
Gambar 1.1 Bentuk Gelombang Sinusoidal dan Gelombang yang Terdistorsi
2.1.1        Jenis Harmonisa
1.      Harmonisa ganjil dan genap [3]
Harmonisa berdasarkan urutan ordenya dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu harmonisa ganjil dan harmonisa genap. Sesuai dengan namanya harmonisa ganjil adalah harmonisa ke 3, 5, 7, 9, dan seterusnya Sedangkan harmonisa genap adalah harmonisa ke 2, 4, 6, 8, dan seterusrya. Harmonisa pertama rnerupakan komponen frekuensi fundamental dari gelombang  periodik.
 

Gambar.1.2  Spektrum urutan orde harmonisa

2.      Harmonisa urutan positif, negatif dan nol
Harmonisa berdasarkan urutan fasanya, harmonisa dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1)   Harmonisa urutan positif
Harmonisa yang mempunyai urutan fasa yang sama dengan harmonisa dasarnya. Harmonisa tersebut dapat menyebabkan penambahan panas di konduktor, CB, dan panel-panel lainnya.
2)   Harmonisa urutan negatif
Harmonisa yang mempunyai urutan fasa yang berlawanan dengan harmonisa dasarnya. Harmonisa urutan negatif dapat menimbulkan panas dan menyebabkan masalah pada motor induksi sehingga menyebabkan perlambatan pada motor tersebut.
3)   Harmonisa urutan nol
Harmonisa urutan nol tidak memproduksi perputaran medan di kedua arah, sehingga menghasilkan panas yang lebih dibandingkan urutan positif dan urutan negatif. Harmonisa ini tidak dapat dihilangkan. Bahaya yang terjadi dari harmonisa urutan nol adalah arus normal yang lebih besar, sehingga arus tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Selain itu harmonisa ini tidak menghilangkan arus netral tetapi dapat menghasilkan arus netral yang lebih tinggi dari arus fasa.

......Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar