2.1.1
Pemanasan generator
Arus harmonisa menghasilkan
frekuensi perubahan fluks yang tinggi dan menyebabkan pemanasan inti stator.
Kerugian rotor juga terjadi karena arus harmonik pada stator akan menginduksi
arus di permukaan kumparan kutub rotor. Pemanasan stator generator adalah
berdasarkan persamaan rugi-rugi I2R, jadi kenaikan temperatur pada
generator ini akan mengakibatkan naiknya rugi-rugi pada generator[6].
2.1.2
Generator
Voltage Regulation Problems
Regulator Tegangan Otomatis
(AVR) mempertahankan tegangan keluaran dari generator untuk tetap konstan. Jika
distorsi harmonic cukup banyak maka akan mengakibatkan pengaturan AVR untuk
tegangan terminal pada tingkat salah.
2.1.3
Permasalahan pada pengaturan kecepatan governor generator
Dengan adanya bentukan
tegangan transien dari unit Converter thyristor akan ada menjadi beberapa
Zero-penyeberangan dalam satu siklus. Ini
menyebabkan kesalahan berkekuatan nilai yang pada sinyal frekuensi yang
disiapkan oleh unit AVR untuk digunakan oleh unit goovernor.
2.1.4
Beban yang Tidak Seimbang
Arus
urutan negatif menyebabkan tidak seimbangnya tegangan atau beban, yang
disebabkan oleh beban-beban yang nonlinear. Demikian juga ketidak seimbangan
tegangan tiga fasa akan menyebabkan tidak seimbangnya arus pada beban yang
lainnya.
Beban
yang tidak seimbang ini dapat mengakibatkan pemanasan, dan mengurangi usia
mesin 10-15%. Arus fasa negatif ini juga dapat menghasilkan torka yang negatif
dan dapat merusak shaft dan kopling
dari generator[7].
2.1.5
Fluktuasi Energi Reaktif
Beban nonlinear
menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada daya nyata dan kebutuhan daya
reaktif. Fluktuasi daya reaktif dapat menyebabkan drop tegangan yang sangat significant.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar